PENCEMARAN AIR (Materi Lanjutan II )

Materi untuk Pembelajaran online tgl 21 April 2020 
A. Sumber Pencemaran Air


Secara garis besar sumber-sumber pencemaran air dibedakan menjadi dua, yaitu secara alami yang bersifat tidak sengaja dan buatan yang bersifat disengaja. Secara alami misalnya, pencemaran air diakibatkan oleh letusan gunung, bencana banjir, angin topan, dan lain-lain. sedangkan secara disengaja atau buatan, diakibatkan oleh air buangan rumah tangga, sarana industry, bermacam-macam galian, aktivitas pertanian. 

  1.  Pencemaran oleh pertanian 

Air limbah pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negative bagi lingkungan, namun dengan digunakannya fertilizer  sebagai pestisida yang kadang-kadang digunakan secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada kesetimbangan ekosistem air. 

Sector pertanian juga dapat berakibat terjadinya pencemaran air, terutama akibat dari penggunaan pupuk dan bahan kimia tertentu yang dapat menyuburkan tanaman dan mengusir hama seperti insektisida dan herbisida. Contohnya adalah penggunaan pupuk yang berlebihan tidak akan semuanya dipakai oleh tanaman sasaran, melainkan akan hanyut di sekitarnya. 

Pupuk yang terbuang tersebut akan menyuburkan wilayah perairan, sehingga mempercepat pertumbuhan tanaman air seperti eceng gondok, kayambung dan pandan air. Jika hal ini terus berlangsung, maka sungai atau danau akan tertutup oleh tanaman tersebut, sehingga terjadilah pendangkalan.
  
  2. Pencemaran air oleh peternakan dan perikanan

Penangan yang tidak tepat terhadap kotoran atau sisa makan ternak akan berpotensi sebagai sumber pencemaran. Seperti diketahui kotoran sapi mengandung gas metana (CH4) yang merupakan salah satu zat penyebab efek rumah kaca. 

Selain itu pada kotoran hewan juga terdapat bakteri e-coli yang apabila terbuang ke air karena biasanya peternakan dekat dengan sungai dan sungai sebagai salah satu sumber air bagi manusia akan tercemar. Akibat dari tindakan ini banyak orang di Amerika yang justru keracunan bahkan mengalami kelainan karena mengkonsumsi makanan organic yang diairi oleh air yang tercemar kotoran hewan. 

  3. Pencemaran air oleh industry 

Air limbah industry cenderung mengandung zat yang berbahaya yaitu berupa komponen pencemar limbah anorganik yang sulit didegradasi atau diurai oleh mikroorganisme. Hal ini terjadi karena industry pada dasarnya adalah usaha untuk mengubah dan mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi. 

Limbah padat yang dihasilkan akan mencemari perairan sedangkan limbah gas akan mencemari udara. Contoh paling nyata akibat limbah industry adalah insiden mina mata. Dimana di dekat teluk minamata terdapat industry pengolahan plastic yang menghasilkan limbah logam merkuri (Hg). 

Limbah tersebut dibuang langsung oleh pihak perusahaan ke teluk minamata yang merupakan sumber ikan bagi masyarakat di sekitar teluk. Setelah beberapa tahun barulah terlihat efeknya, banyak bayi yang dilahirkan cacat dan banyak masyarakat yang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang sudah dicemari oleh logam Hg. 

Secara spesifik penyebab pencemaran air dapat diakibatkan oleh berbagai zat yang merupakan komponen pencemar. Komponen pencemaran air menentukan terjadinya indikaor pencemaran air. 

Pembuangan limbah industry, limbah rumah tangga, dan kegiatan masyarakat lainnya yang tidak mengindahkan kelestarian dan daya dukung lingkungan akan sangat berpotensi terjadinya pencemaran air, seperti pencemaran oleh minyak, pencemaran oleh logam berat, pencemaran oleh sampah, pencemaran oleh pestisida, pencemaran akibat eutrofikasi, pencemaran akibat polusi kebisingan, dan sedimentasi. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya pencemaran adalah toksisitas, konsentrasi, lama waktu bersentuhan (terpapar), serta volume. Sedangkan tanda air tanah telah tercemar adalah dengan menggunakan parameter secara fisika dan kimia yang disebut dengan indicator. 

Ciri fisik air yang telah tercemar sebagai berikut :

1. Warna kekuningan akan muncul jika air tercemar chromium dan materi organik. Jika air berwarna merah kekuningan, itu menandakan adanya cemaran besi. Sementara pengotor berupa lumpur akan memberi warna merah kecoklatan.

2. Kekeruhan juga merupakan tanda bahwa air tanah telah tercemar oleh koloid (bio zat yang lekat seperti getah atau lem). Lumpur, tanah liat dan berbagai mikroorganisme seperti plankton maupun partikel lainnya bisa menyebabkan air berubah menjadi keruh.

3. Polutan berupa mineral akan membuat air tanah memiliki rasa tertentu. Jika terasa pahit, pemicunya bisa berupa besi, alumunium, mangaan, sulfat maupun kapur dalam jumlah besar.

4. Air tanah yang rasanya seperti air sabun menunjukkan adanya cemaran alkali. Sumbernya bisa berupa natrium bikarbonat, maupun bahan pencuci yang lain misalnya detergen.

5. Sedangkan rasa payau menunjukkan kandungan garam yang tinggi, sering terjadi di daerah sekitar muara sungai.
Bau yang tercium dalam air tanah juga menunjukkan adanya pencemaran. Apapun baunya, itu sudah menunjukkan bahwa air tanah tidak layak untuk dikonsumsi.

Indicator umum pencemaran air terdiri dari :

1. pH atau konsentrasi hydrogen (keasaman), air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH sekitar 6,5-7,5 apabila pH air melibihi angkat ersebut maka air sudah dalam keadaan tercemar. 

2. Oksigen terlarut (DO), digunakan untuk degradasi senyawa organic dalam air, oksigen dalam air ini dihasilkan dari hasil fotosintesis algae. 

3. Kebutuhan oksigen biokimia (BOD), merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme pengurai untuk menguraikan zat organic dalam keadaan aerob. 

4. Kebutuhan oksigen kimiawi (COD), merupakan jumlah oksigen yang diperlukan oleh bahan buangan yang ada di dalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimia baik yang dapat didegradasi secara biologis maupun sukar didegradasi. 

B. Dampak Pencemaran Air 

Berdasarkan komponen dan sumber pencemaran air maka dapat diidentifikasi dampak yang ditimbulkan seperti pada kehidupan biota air, kualitas air, kesehatan dan estetika lingkungan. 

a.  Dampak pada kehidupan biota air berhubungan dengan banyaknya zat pencemar pada air limbah akan menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut sehingga mengakibatkan kehidupan organism dalam air yang membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya. 

b. Dampak terhadap kualitas air ini berhubungan tinja atau zat sisa manusia. Seperti diketahui bahwa spiteng atau tempat penyimpanan limbah terdapat di tanah sementara air tanah digunakan sebagai salah satu sumber air bersih oleh banyak masyarakat. Hal ini dibuktikan oleh survey bahwa sumur di jakarta banyak mengalami pendangkalan akibat pencemaran tersebut. 

c. Dampak terhadap kesehatan ini berhubungan dengan mikroba atau bakteri yang muncul akibat limbah yang berasal dari rumah tangga yang masuk ke dalam air. Mikroba dan bakteri pathogen ini membawa banyak menjadi sumber penyakit pada manusia. Penyakit yang ditimbulkan diantaranya adalah kolera, diare dan sebagainya. 

d. Dampak terhadap estetika lingkungan, semakin banyaknya zat organic yang dibuang ke lingkungan perairan, maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika. Selain bau, limbah tersebut juga menyebabkan tempat sekitarnya menjadi licin. Sedangkan limbah detergen atau sabun akan menyebabkan penumpukan busa yang sangat banyak. Inipun dapat mengurangi estetika.

C. Cara Mengatasi Pencemaran Air

Terdapat beberapa cara untuk menanggulangi pencemaran air di antaranya adalah dengan proses IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). 

Proses IPAL itu sendiri dimulai melalui tahap pre treatment yaitu pengambilan benda terapung. Kemudian dilanjutkan dengan proses primary treatment atau pengendapan. Secondary treatment berupa penambahan oksigen, bakteri. Tertiary treatment berupa saringan multimedia serta disinfection berupa zat untuk membunuh kuman dan yang terakhir adalah ultimate disposal atau pemekatan, pengeringan, pembuangan. 

Sebenarnya terdapat cara lain guna mengurangi pencemaran air ini seperti, penanggulangan secara non-teknis dan secara teknis.  

Penanggulangan secara non-teknis yaitu suatu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. 

Peraturan perundangan ini hendaknya dapat memberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya meliputi AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan dan menanamkan perilaku disiplin. 

Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber pada perlakuan industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran. Atau dengan proses produksi bersih yang dapat dilakukan oleh industry berskala kecil maupun besar dengan cara mengurangi produksi sampah (minimize) yang kita hasilkan setiap hari. Selain itu, kita dapat pula mendaur ulang (recycle), memperbaiki kembali (recover) dan mendaur pakai (reuse) sampah tersebut. 

Comments

  1. Sipa fatmawati X otkp 7,sdh mengumplkn ya pak.

    ReplyDelete
  2. Siti sopiah X Otkp3 udaa ngumpulin pa

    ReplyDelete
  3. Putri febrianti X otkp 3 udah ngumpulin ya paa

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Triyani Agustin X OTKP 02 sudah mengumpulkan

    ReplyDelete
  6. Muhamad Padli X OTKP 5 udah Ngumpulin pa

    ReplyDelete
  7. Aulia nadilah X otkp 01 udah ngumpulin pak

    ReplyDelete
  8. Gina Ramadhan X Otkp 7 Udah Ngumpulin Pa

    ReplyDelete
  9. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  10. Siti yulianingrum Xotkp7 sudh mengumpulkan pak

    ReplyDelete
  11. Asep anggara jabar
    X otkp 1

    ReplyDelete
  12. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  13. Aslm..
    Kawan2 semua jangan lupa isi absen ya.. sebagai bukti kawan2 mengikuti pembelajaran online

    ReplyDelete
  14. Muhammad ikbal nurambia x otkp 8

    ReplyDelete
  15. Arya Ardiansyah X otkp 1
    Sudah ya pak

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

IPA KELAS X

OTK SAPRAS KELAS XI

OTKP SAPRAS KELAS XI